Jumat, 03 Oktober 2008

Cari apa dengan Mata

Hati hati gunakan matamu
Hati-hati gunakan matamu
Allah Bapa di surga melihat ke bawah
Hati-hati gunakan matamu

Demikian teks sebuah lagu Sekolah Minggu yang saya kira sampai sekarang masih sering dinyanyikan di banyak gereja. Saya tidak pernah ikut Sekolah Minggu (karena baru bertobat terima Kristus saat remaja), tapi saya bayangkan anak-anak Sekolah Minggu yang lucu dan lugu itu pasti tidak pernah berpikir bahwa teks lagu tersebut menjadi sangat relevan dan penting bagi mereka saat mereka dewasa. Karena jika kita tidak hati-hati menggunakan mata kita, kita bisa masuk neraka!

Yesus dalam kotbahNya di bukit bersabda "Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka" (Matius 5:27-30)

Ada tiga hal yang mengemuka dalam sabda Tuhan kita tersebut:

1. Berzinah dalam hati sama dengan Perzinahan
Yesus menyetarakan dengan tindakan zinah secara fisik dengan perzinahan dalam hati, yaitu perzinahan yang kita lakukan saat kita memandangi seorang wanita dengan hawa nafsu. Terjemahan ESV adalah sbb: But I say to you that everyone who looks at a woman with lustful intent has already committed adultery with her in his heart. Tentu ini tidak berarti kita tidak boleh melihat wanita yang penampilannya menarik, anggun, cantik. Mengagumi ciptaan Allah yang satu ini bukanlah dosa, Itu menjadi dosa apabila saat kita memandang dia, kita:
- Menstimulasi pikiran kita untuk melakukan hal-hal yang tidak senonoh dengan dia
- Berimajinasi untuk melakukan aktivitas seksual bersama dengan dia
- Menelanjangi dia dengan pandangan mata kita

Dan ini berlaku baik bagi para PRIA khususnya tetapi juga wanita!

Memang sih cobaan pria itu biasanya datang lewat mata (no question about that!), sementara wanita datang lewat sentuhan dan emosi, tapi tidak berarti mata tidak menjadi pintu masuk dosa bagi wanita. Ingat istri Potifar yang mabuk kepayang melihat elok paras Yusuf. Dalam Kitab Kejadian 39:7, dicatat demikian: "Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku." Itulah LUST. "Memandang dengan berahi"

Mengumbar mata dengan hawa nafsu adalah titik awal menuju perzinahan, sama halnya kemarahan yang penuh kebencian menjadi titik awal dari pembunuhan. Dan Yesus yang melihat hati tidak membedakan antara zinah fisik dan zinah hati. Keduanya serius, dan berakibat neraka.

2. Berzinah dalam hati membawa kita ke neraka
Kita hidup di dunia dimana seks menjadi salah satu komoditas yang paling laku di dunia dan simbol-simbolnya mudah ditemukan dimana-mana, mulai dari pornografi Internet "just a mouse click away" sampai katalog department store yang mengandalkan pria dan wanita dengan pakaian gaya minimalis untuk mendongkrak penjualan pakaian dalam. Dalam konteks yang sedemikian, berzinah dalam hati menjadi sesuatu yang sangat remeh. "Dikit-dikit khan boleh" seringkali menjadi justifikasi kita.

Apalagi kalau kita sudah aktif melayani Tuhan dan memegang peran yang penting di gereja (Pendeta, Majelis, Guru Sekolah Minggu dst), mudah sekali untuk terjebak berpikir begini "Lo, aku khan udah rohani, jadi lirik kiri dan kanan cuci mata sambil berfantasi dikit toh wajar sebagai pria. Khan aku tahu batas!" Atau kita adalah seorang yang berada di garis depan berjuang bagi Climate Change, mengorbankan banyak waktu, tenaga, pikiran, uang demi menyelamatkan bumi yang kita tinggali ini, lalu semua aktivitas yang "BESAR DAN PENTING" ini membuat kita merasa "Ahh... kalau cuma lihat majalah Playboy atau lihat website yang 'gitu-gituan' khan ga ada salahnya."

Ketika Yesus berkata "jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka", Ia sedang menegaskan bahwa dosa zinah dalam hati melalui mata kita ini adalah soal surga dan neraka. Konsekuensi dosa tersebut 1000x lebih serius dibanding konsekuensi masalah Climate Change. Kok bisa? Well, climate change mungkin dapat meluluhlantakkan bumi ini dalam 50 tahun ke depan, namun yang punah adalah hanya tubuh kita.

Yesus berkata "Janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepadamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah DIA, yang setelah membunuh, mempunya kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka” (Luke 12:4-5).

Pandangan yang Salah Kaprah ttg Keselamatan
Jika hawa nafsu kita mendatangkan hukuman neraka, apakah itu berarti keselamatan jiwa saya akan hilang saat saya melakukan dosa tersebut? Kita sering berpikir bahwa jika kita sudah menerima Kristus, maka pernyataan-pernyataan Yesus seperti dalam area ini tidak berlaku lagi kepada kita. Ini ajaran berbahaya yang dapat menyesatkan kita ke neraka tanpa kita sadari.

Keselamatan jiwa kita memang didasarkan atas karya Kristus Yesus yang final di atas kayu salib, yang melalui iman kita terima sehingga apa yang dicapai Kristus sebagai korban penebus dosa itu ditransfer kepada kita. Samasekali tidak ada usaha manusia didalamnya.

Kita diselamatkan melalui iman (Sola Fide), namun iman yang menyelamatkan itu tidak sendirian. Inilah salah satu motto reformasi. Iman yang menyelamatkan itu adalah iman yang melawan hawa nafsu seksual. Jika kita mengaku telah berada dalam Kristus, namun kita tidak pernah berperang dan berjuang melawan dosa, kita PASTI belum memiliki iman yang menyelamatkan. Ada banyak sekali ayat-ayat firman Tuhan yang mensaksikan kebenaran ini, dan jika kita cuek, kita akan menanggung akibatnya. Bagai berjalan di atas escalator menuju neraka tanpa kita bahkan menyadarinya sama sekali. Mari kita perhatikan beberapa:

Kolose 3:5-6 "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat… semuaya itu mendatangkan murka Allah."

Galatia 5:19-21 "Perbuatan daging telah nyata: yaitu percabulan, kecemaran, hawa nafsu, … Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu – seperti yang telah kubuat dahulu – bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah"

1 Korintus 6:10 "Janganlah sesat! Orang cabul… tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah."

Ibrani 12:1 "Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan KEJARLAH KEKUDUSAN, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat TUHAN"

Jika Anda tidak pernah punya keinginan untuk berperang melawan dosa, Anda sedang menuju neraka.

3. Mematikan Dosa Perzinahan di Hati
Bagaimana kita dapat mematikan dosa hawa nafsu seksual ini? Yesus memberitahu kita strategi mengalahkan dosa ini: "Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka" (Matius 5:28-30)

Yesus tidak berkata, "tutup matamu" atau "hentikan langkah kakimu", tetapi "cungkillah matamu" dan "penggallah tanganmu". Tentu ini tidak berarti harafiah. Ada seorang bapa gereja bernama Origen dari Alexandria yang menginterpretasikan ayat tsb dengan literal, lalu mengebiri dirinya sendiri agar tidak lagi terpengaruh oleh pencobaan seksual yg maha dashyat itu (dia lupa bahwa organ seksual manusia yang paling ampuh bukan alat kelamin, tetapi otak manusia...). Arti dari strategi Yesus ini adalah bahwa kita harus mengambil tindakan yang tegas, serius, drastis, urgen untuk membuang segala sesuatu yang dapat membawa kita jatuh ke dalam dosa perzinahan hati ini.

Sama seperti orang yang rela tangannya diamputasi daripada mati karena sel-sel kanker yang ia derita menjalar ke seluruh tubuhnya, maka Yesus berkata kita harus mau dan siap kehilangan apapun yang membuat kita tidak taat kepada Allah, berdosa terhadap Allah (John Calvin). Sikap kita harus seperti orang yang buta-tuli dan lumpuh, tanpa mata melihat hal-hal yang dapat merangsang hawa nafsu seksual kita, dan tanpa kaki-tangan untuk dapat pergi ke night club, diskotik, dan pesta-pesta dan tempat/acara lain yang dapat membuat kita jatuh dalam dosa lust.

Catatan: Terkadang pesta pernikahan dan sweet 17th birthday party menjadi ajang dimana banyak pria jatuh ke dalan dosa ini ditengah wanita-wanita yang karena ingin tampil menawan nan mempesona memakai gaun pesta yang bergaya minimalis. Demikian juga acara-acara dalam pesta nikah dan ultah tersebut seringkali sarat dengan nuansa seksual. Hati-hati "just for fun" bisa berubah menjadi "just to hell"

Puritan William Gurnal mengingatkan kita untuk senantiasa menjadi orang bijak: “What lust is so sweet or profitable that is worth burning in hell for?” Masalahnya kita sering lupa soal neraka saat sedang terbuai dengan tipuan manis si Iblis "Ahhh...sedikit aja kan boleh. Kamu khan sudah banyak berjasa, jadi wajarlah rileks dikit menikmati waktu santaimu. Semua orang toh sering melakukannya. Lagian, siapa sih yang akan tahu?" Rayuan Setan ini maut karena ia sudah berpengalaman ribuan tahun menghancurkan orang Kristen, dan ia tidak akan buang-buang waktu saat menyerang kita karena ia langsung menuju ke titik kelemahan kita.

Itu sebab John Owen menulis bahwa indwelling sin ini menjadi sangat rumit karena musuh kita terbesar tidak berada di luar kita, tetapi di dalam diri kita. Dan Owen mengajak setiap anak Tuhan untuk selalu berperang mematikan dosa, atau kita yang akan dimatikan oleh dosa. Be killing sin or it will be killing you!

Berikut strategi praktis "mencungkil mata dan memenggal tangan" dalam konteks kita yang dapat membuat kita terhindar api neraka yang tak pernah padam itu. Beberapa tips tersebut saya terapkan dalam kehidupan saya sehari-hari dan meski tidak 100% saya berhasil (karena saya masih terbut dari darah daging - bukan malaikat - dan penuh kelemahan), beberapa tips tsb membantu saya saat Iblis melancarkan serangannya:

1. Berkata "NO!" dalam 5 detik pertama pencobaan itu datang. Usir segala pikiran jahat dan mesum didalam nama Yesus.

2. Kutip ayat-ayat Alkitab yang menolong kita untuk bertahan dalam kesucian, dan bahkan untuk menyerang Iblis. Yang saya suka pakai misalnya:

"Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya (Gal 5:24)";

"'Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik (Amsal 15:3);

"Hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus (1 Pet 1:15-16)."

Semua ini memerlukan disiplin menghafal ayat (sebuah disiplin yang saya pernah miliki ketika dulu pernah KTB dgn staf Navigators di US, dan sekarang sudah karatan, perlu diperbarui...)

3. Menyanyikan lagu-lagu hymn saat merasa rentan terhadap pencobaan. Misal:

Turn your eyes upon Jesus,
Look full in His wonderful face,
And the things of earth will grow strangely dim,
In the light of His glory and grace"

Onward, Christian soldiers, Marching as to war,
With the cross of Jesus Going on before!
Christ, the royal Master, Leads against the foe;
Forward into battle See His banners go!
Onward Christian soldiers, marching as to war,
With the cross of Jesus going on before
.


4. Memiliki teman akuntabilitas yang kepadanya kita mengakui dosa kita untuk menjaga nurani kita bersih, yang dapat mendukung kita dalam doa saat kita lemah, yang dapat kita telpon kapanpun juga (24 jam per hari, 7 hari seminggu) saat detik-detik kita dicobai.

5. Bila kita addicted thd pornografi di internet, mungkin perlu menghentikan subscription internet kita dari ISP. Atau meng-install software yg dapat memberi laporan kepada sahabat akuntabilitas kita. Misal software bernama Covenant Eyes.

6. Bila sedang santai dan sendirian, menjadi ekstra berhati-hati untuk tidak meng-ekspose diri terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan hawa nafsu seksual (TV, majalah, internet, etc.). Kalau tidak tahan, lebih baik jangan pernah sendirian. Dan jangan pernah nganggur tanpa gawe (ingat Daud jatuh berzinah dgn Batsyeba saat ia nganggur berleha-leha di saat seharusnya ia berada di medan perang).

7. Berdoalah untuk memiliki appetite dan kerinduan terhadap Yesus, ini hal yang krusial yang sering luput dari perhatian kita. Saya banyak belajar dari Owen tentang prinsip ini. Ia menulis: Be sure to get an interest in Christ - if you intend to mortify sin without it, it will never be done.Selama kita berpikir bahwa kebahagiaan kita akan bertambah dengan kita berbuat dosa tersebut, kita tidak akan pernah menang terhadap dosa. Dan selama kita tidak melihat bahwa Kristus itu jauh lebih mulia, lebih indah, lebih berharga daripada semua kenikmatan palsu yang ditawarkan Setan, kita tidak akan pernah mematikan dosa.

DOA:
"Bapa disurga, ampuni hamba-Mu, bila anggota tubuh hamba tak lain adalah alat berbuat dosa,mata, kaki, tangan, mulut, yang semuanya seharusnya menjadi alat kebenaran untuk kemuliaan-Mu

Tolong hamba-Mu belajar seperti Ayub yang pernah membuat perjanjian dengan matanya,untuk tidak memandang dengan penuh hasrat dosa seorang wanita
Tolong hamba-Mu untuk tidak melangkahkan kaki menuju tempat-tempat yang mengundang dosa.Tolong hamba-Mu untuk tidak menggerakkan tangan melakukan aktivitas dosa, online maupun offline. Dan kuatkan hamba-Mu untuk berkata 'TIDAK' terhadap semua itu.Singkapkan kedegilan hati hamba-Mu tuk dapat menyelami keindahan-Mu Yesus yang tiada tara.Pulihkan kebutaan mata hamba-Mu tuk dapat memandang kemuliaan-Mu.Bangkitkan kerinduan jiwa hamba-Mu tuk dapat mengecap dan melihat betapa baiknya Engkau Tuhan.Puaskan dahaga hamba-Mu dengan diri-Mu sendiri ya Tuhan Yesus sehingga.manisnya tipuan dosa menjadi hambar bagi hamba
sedapnya godaan Iblis menjadi tawar bagi hamba.Amin" .

Selasa, 09 September 2008

ibadah yang ditolak Allah

Minggu pagi itu ada sebuah pemandangan aneh yang yang tidak pernah terjadi sebelumnya sejak gereja tersebut dimulai lebih dari 50 tahun lalu. Kira-kira 30 menit sebelum jam kebaktian biasanya berakhir, sekitar 400 orang tiba-tiba keluar dengan perlahan-lahan dari ruang kebaktian utama, dan dengan air muka yang kelihatan serius, tanpa berbasa-basi dengan satu sama lain, mereka keluar meninggalkan gereja menghilang pulang. Sementara sekitar 200 jemaat yang lain tetap didalam ruang ibadah mendengarkan kotbah yang rupanya masih belum selesai.
Pemandangan ini membuat para satpam gereja terheran-heran. Yang lebih heran adalah pemilik warung dan gerobak makanan kecil disekitar gereja, karena dagangan mereka yang biasa dikerubutin jemaat gereja hanya dilewati saja. Ada apa gerangan?
Rupanya dalam kotbahnya, si pendeta menyuruh jemaatnya untuk pulang saat itu juga. Sebagian besar menuruti hal tersebut. Teks kotbahnya diambil dari Matius 5:23-24:

"Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu"

Amarah dan kebencian dalam hati kita membuat segala pujian, penyembahan, dan doa kita di Ibadah Minggu hanya naik sampai ke atap gereja. Tidak lebih dari itu. Karena Allah menolaknya. Yesus menegaskan prinsip bahwa rekonsiliasi harus mendahului ibadah. Bukan karena relasi dengan sesama lebih penting dibanding ibadah kepada Allah, tetapi karena keduanya saling terkait erat, dan tidak mungkin kita dapat menyembah Allah dalam 'roh dan kebenaran' bila ada hal yang belum kita bereskan dengan sesama kita. Yesus melihat hal tersebut begitu penting sampai Ia berkata, "STOP berdoa, STOP menyanyi, pergi dulu bereskan relasi dengan si A, baru balik berdoa dan menyanyi. Aku menunggumu kembali."
Ketaatan terhadap instruksi Yesus yang eksplisit ini lebih penting daripada ibadah itu sendiri, tidak peduli betapa merdu suara kita, betapa penuh hikmat isi doa kita, dan berapa besar uang persembahan kita. Alkitab mengajarkan prinsip ini ketika Saul yang tidak taat terhadap perintah Allah ditolak persembahan bakarannya. Melalui nabi Samuel, Allah menegur Daud, "Has the LORD as much delight in burnt offerings and sacrifices As in obeying the voice of the LORD? Behold, to obey is better than sacrifice, and to heed than the fat of rams." (1 Samuel 15:22).
Mengomentari bagian ini, Sinclair Ferguson menggarisbawahi bahwa Allah melihat rekonsiliasi ini sebagai sebuah hal yang important (ayat 23-24) dan urgent (25-26): "The illustration of the man in church underlines the necessity of reconciliation. The illustration of two men going to court underlines the urgency of reconciliation. Animosity is a time bomb; we do not know when it will `go off.' We must deal with it quickly, before the consequences of our bitterness get completely out of control."

Yang menjadi pertanyaan penting disini adalah apa yang dimaksud Yesus dengan "engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau." Apa sih 'sesuatu' tsb, apakah sebuah uneg-uneg, ganjalan, suara hati nurani? Dan apakah ini berarti kita harus berinisiatif untuk rekonsiliasi bila kita berada di pihak yang salah, yang telah menyakiti hati sesama kita dengan perkataan atau perbuatan kita?
Bagaimana kalau kita berada di posisi yang benar, yang disakiti? Bagaimana kalau orang tersebut memang super menjengkelkan, tidak masuk akal, mbo ceng lie? Apakah saya masih harus tetap rekonsiliasi.
Hal ini mengingatkan saya pada sebuah kasus dimana seorang pendeta menyuruh saya untuk minta maaf kepada seseorang untuk kedua kalinya, karena permintaan maaf saya yang pertama kali dianggap tidak tulus oleh orang tersebut. Saya memberitahu pendeta tersebut bahwa saya telah minta maaf dengan sungguh-sungguh dan tidak ada lagi perasaan mengganjal dalam hati saya, bahkan saat itu saya dan orang tersebut telah berdamai dengan baik.
Betapa kaget saya ketika pendeta tersebut lalu mengatakan bahwa kalau saya tidak minta maaf lagi kepada orang tersebut, saya melanggar perintah Yesus dan seluruh pelayanan dan ibadah saya tidak akan diterima Allah. Bahkan dia berkata jika saya tidak minta maaf lagi kepada orang tersebut (yang juga adalah seorang pendeta), itu berarti saya melawan seorang yang telah diurapi Allah. Lalu ia bercerita bahwa dulu ada orang yang berlaku sedemikian kepadanya, dan tidak lama kemudian yang satu usahanya bangkrut dan yang satu lagi kena penyakit.
Saya sedih sekali mendengar kalimat tsb keluar dari mulut seorang pendeta. Saya menjawab bapak pendeta tsb "Maaf pak, saya harap Bapak tidak mengutip ayat dengan sembarangan untuk menakut-nakuti orang agar melakukan suatu hal yang sesuai keinginan Bapak. Yang dimaksud Yesus dalam Matius 5:23-24 sangat berbeda dengan apa yang Bapak katakan. Saya telah melakukan tanggung jawab saya dihadapan Allah dengan minta maaf dan berdamai dengan orang tersebut. Tapi Allah tidak menjadikan hasil dari rekonsiliasi tsb sebagai tanggung jawab saya. Bagi saya, minta maaf lagi untuk ke-2, ke-3, ke-5 kalinya tidak ada masalah. Tapi kalau saya hanya minta maaf demi untuk memuaskan ego orang tersebut, bukankah justru saya sedang tidak bertanggung jawab terhadap Allah?"
Tujuan saya menceritakan pengalaman pribadi diatas adalah untuk menggarisbawahi betapa penting kita mengerti arti rekonsiliasi yang Yesus maksudkan disini. Ada dua hal yang menolong kita memahaminya:

1. Yesus tidak menjelaskan siapa pihak yang benar dan pihak yang salah dalam Mat 5:23-24.
Ia juga tidak memberikan indikasi apakah ini berlaku diantara orang Kristen saja atau termasuk orang non-Kristen. Dan saya kira Ia sengaja tidak melakukannya. Di beberapa ayat sebelumya Ia bersabda bahwa kita harus menjadi pembawa damai. Berdamai sebelum beribadah menjadi prinsip secara umum yang kita mesti terapkan dengan istri kita, suami kita, anak kita, mertua kita, tetangga kita, kolega kita, musuh kita (termasuk musuh bebuyutan kita).

2. Yesus sendiri dalam pelayanan-Nya didunia banyak membuat orang tersinggung dan marah.
Khususnya kepada orang Farisi dan ahli Taurat. Begitu tersinggung mereka sampai mereka ingin menyalibkan Dia. Namun apakah Yesus minta maaf kepada mereka? Tidak. John Piper mengomentari bagian ini dan berkata bahwa jika Ia melakukan itu, mungkin Ia tidak akan pernah sempat ke Synagogue karena ia perlu waktu banyak tiap hari minta maaf kepada satu per satu kepada orang banyak yang tersinggung mendengar kotbah-Nya. Yesus berkata murid-muridNya akan mengalami hal yang sama jika mereka setia mengikut Yesus Kristus. Kesetiaan kepada Kristus selalu mengundang oposisi dari dunia. Namun Ia tidak meminta mereka untuk minta maaf. Ia malahan berkata "Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu" (Mat 5:11-12). Saat kita menegur orang lain, saat kita 'speak the truth in love', seberapa lembut dan hormat kita menyampaikannya, akan ada orang yang tersinggung dan tidak terima.

Berdasarkan dua point diatas, saya mengambil kesimpulan seperti berikut:

a. Kita tidak bertanggung jawab tentang uneg-uneg atau ganjalan yang terjadi antara kita dengan orang lain apabila itu terjadi karena ketaatan kita kepada Kristus dan kepedulian kita kepada orang tersebut, dan bila itu telah didahului oleh pergumulan doa dan air mata terhadap orang tersebut.

b. Diluar perkecualian tersebut, kita perlu aktif mengupayakan rekonsiliasi meski inisiatif tersebut hanya akan bertepuk sebelah tangan, meski kita akan dicuekin. Hasil rekonsiliasi itu Allah yang menentukan, dan bukan tanggung jawab kita. Kalau diterima, puji Tuhan kita berdamai dengan dia. Kalau tidak diterima, puji Tuhan karena kita mempertahankan hati nurani kita bersih dihadapan Allah (Amsal 4:23). Ibadah kita tidak akan terhalang karenanya, ini ditegaskan Paulus dalam Roma 12:18: “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!”.

Kiranya ibadah Anda dan saya naik ke tahta Allah sebagai persembahan yang harum bagi-Nya karena itu muncul dari jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk, ketika kita menyadari dosa kita kepada sesama dan mau taat berdamai dengannya, dan dengan demikian berdamai dengan Allah. Hati yang sedemikian Allah tidak akan pandang hina

Bahaya Marah

Amarah yang Berakibat Neraka

Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala (Matius 5:21-22).Hari ini dalam gereja Tuhan banyak sekali jatuh korban pembunuhan. Bukan karena senapan atau senjata tajam, tetapi karena lidah. Mereka terbunuh karena kalimat-kalimat kasar yang menyinggung perasaan mereka, yang mematikan semangat hidup mereka, dan yang mengecilkan citra diri mereka. Karena Yesus dalam kotbahNya di bukit, engkau tidak membunuh secara fisik, tetapi sikap hatimu dan perkataanmu yang menyakitkan orang lain sama kejinya dengan pembunuhan fisik.Banyak dari para korban tersebut hari ini tidak lagi berada di gereja, karena realita hidup bergereja mereka temukan samasekali berbeda dari harapan mereka. Dan para pembunuhnya masih bebas berkeliaran. Tingkah laku agama begitu baik, namun hati mereka yang dingin tak pernah tersentuh dengan kasih Allah, itu sebab mereka terus menyakiti sesamanya.Orang Farisi dan ahli Taurat sibuk dengan detail yang eksternal tentang hukum Allah.Dari generasi ke generasi mereka telah diajar dari sejak kecil untuk melakukan 613 perintah dan larangan yang mereka pikir diperlukan untuk memenuhi standar Allah. Namun mereka tidak peduli dengan hal-hal yang internal, yang jauh lebih penting, yaitu soal motivasi. Soal hati mereka. Mereka berdiskusi dan berdebat: bagaimana kita mendefinisikan pembunuhan? Kalau saya memukuli seseorang sampai ia hampir mati, apakah itu termasuk membunuh? Bagaimana kalau saya tidak memakai tangan orang lain untuk membunuh seseorang bagi saya, apakah itu termasuk pelanggaran terhadap perintah Allah yang ke-6 tsb? Bagaimana kalau saya dipenuhi amarah dan kebencian terhadap seseorang dan saya dalam hati berkata ”Gua harap dia mati ketabrak bis” tapi tidak benar-benar menabrak dia?
Mereka berpikir bahwa perintah jangan membunuh itu mereka telah taati bila mereka tidak mengambil nyawa orang lain. Itu sebab pada akhirnya meski mereka tidak membunuh Yesus dengan tangan mereka sendiri, mereka berkonspirasi untuk membunuh dia, dan memakai tangan orang lain untuk melakukan dosa terbesar yang pernah dilakukan manusia terhadap Allah: Menyalibkan Anak-Nya.
Inti dari semua ini adalah jika kita mengumbar kebencian hati kita dengan menyakiti sesama kita, kita berhadapan dengan Allah sendiri. Yesus menegaskan bahwa dosa ini adalah dosa yang serius, jauh lebih serius dari yang kita bayangkan, karena yang menjadi taruhannya adalah surga dan neraka. Hal ini muncul dalam banyak ayat dalam firman Allah, misalnya:

“Bagaimana kamu yang jahat, dapat mengeluarkan kata-kata yang baik? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik, dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu, engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum” (Matius 12: 34-37)"The one who says he is in the light and yet hates his brother is in the darkness until now" (1 John 2:9)" "Everyone who hates his brother is a murderer; and you know that no murderer has eternal life abiding in him (1 John 3:15)"Memang tidak semua kemarahan itu berdosa. Yesus marah beberapa kali karena kedegilan hati manusia, karena pemberontakan mereka terhadap Allah, karena kekudusan Allah diinjak-injak, namun Ia tidak marah ketika Ia dihianati, diadili, dicaci-maki, dianiaya. Kita sebaliknya seringkali marah karena hak-hak pribadi kita diinjak-injak sementara kita lenggang kangkung saat nama Allah dijadikan bahan tertawaan.
Kata marah yang dipakai Yesus dalam bahasa aslinya adalah orgidzo, yang menunjukkan kemarahan terhadap seseorang yang kita pelihara semakin lama semakin menjadi-jadi, mirip seperti teko berisi air yang dipanaskan, semakin lama semakin panas sampai mendidih. Rasa marah itulah yang dialami Kain dalam kitab Kejadian pasal 4. Allah berkata menegur Kain “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?.. .Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu”Yesus tidak mengkoreksi arti perintah Allah yang ke-6 ini, tidak mengubah atau menambahkannya. Ia justru mengembalikan arti semula yang esensial dari perintah tsb. Darimana saya tahu akan hal ini? Dari Imamat 19:16, Allah berkata melalui Musa: "Do not do anything that endangers your neigbours’ life” Ayat tsb memberitahu kita bahwa Allah tidak hanya melarang aksi pembunuhan itu saja, tetapi segala sesuatu yang dapat menjurus kepada hal tersebut. Ayat berikutnya berkata “Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah engkau menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan.” Demikian pula saat kita mencela, mencaci-maki, menghina, melecehkan mengecilkan orang lain, neraka menjadi konsekuensi dari semua itu. Sayang sekali LAI salah menterjemahkan kata "RACA" yg di KJV/NIV/NASB tetap dipakai sbg transliterasi dari Yunani. Arti kata RACA bukan 'Kafir' sbgmana di Alkitab Indonesia, tetapi mengacu kepada penghinaan secara intelektual. Dalam bahasa gaul, misalnya, bisa diparafrase menjadi misalnya: “Dasar kepala udang” atau “Makanya, otaklu jangan ditaruh di dengkul” atau “Goblok ga ketulungan”. Di Australia, umpatan seperti itu muncul dalam bentuk misalnya: "Bonehead" atau "Bloody Idiot!"
LAI juga salah kaprah menterjemahkan kata "Jahil" karena aslinya adalah kata MORE, yang berarti tolol tak bermoral. Bahwa Allah memakai kata ini di PL (misal, 'Hear this, O foolish and senseless people, Who have eyes, but see not; Who have ears, but hear not" Jer 5:21) dan PB (misal, 'You fool! This very night your soul is required of you; and now who will own what you have prepared?" Luke 12:20) menunjukkan bahwa saat kita mengata-ngatai sesama kita 'tolol', kita sedang mengambil posisi seperti Allah yang sedang menghakimi secara objective pemberontakan manusia kepada Allah.
Dalam bagian ini, Yesus menegaskan bahwa jika kita telah memiliki iman yang menyelamatkan, maka kebencian yang penuh amarah terhadap sesama tidak akan meluap keluar dari hati kita dan meluncur dari mulut kita. JIka kita berulang-ulang melakukan dosa ini, kita perlu meragukan keselamatan kita! Neraka (gehenna) menjadi tanggungan kita (Matius 5:22). Inilah beban dosa yang terlalu sering kita anggap enteng.

Rabu, 03 September 2008

terapi air

Minum Air dlm keadaan perut kosong

Di Jepang sekarang ini sangat popular sekali trend minum air segera setelah Bangun pagi. Apalagi, test ilmiah telah membuktikan keampuhannya. Kami memberikan deskripsi penggunaan air kepada pembaca kami dibawah ini. Terapi air ini telah dibuktikan sukses oleh kumpulan pengobatan Jepang untuk penyakit lama dan serius dan juga penyakit moderen.

Penyakit-penyakit tersebut adalah sebagai berikut:
Sakit kepala, sakit badan, system jantung, arthritis, detak jantung cepat, epilepsi, kelebihan berat badan, asma bronchitis, penyakit ginjal dan urin, muntah-muntah, asam lambung, diare, diabetes, susah buang air besar, semua penyakit mata, rahim, kanker, datang bulan lancar, dan penyakit telinga, hidung dan kerongkongan.

METODE TERAPI
1. Setelah anda Bangun pagi sebelum mengosok gigi, minum 4 x 160 gelas air
2. Gosok dan bersihkan mulut tetapi jangan makan ataupun minum apapun selama 45 menit
3. Setelah 45 menit anda boleh makan dan minum seperti biasa
4. Setelah 15 menit sarapan, makan siang dan makan malam, jangan makan ataupun minum apapun selama 2 jam
5. Untuk anda yang tua ataupun sakit dan tidak dapat minum 4 gelas air pada saat mulai bisa digantikan dengan meminum sedikit air terlebih dahulu dan kemudian ditingkatkan secara berkala hingga 4 gelas per hari.
6. Metode diatas adalah terapi untuk mengobati penyakit dari orang yang sakit dan orang lain dapat menikmati hidup yang sehat.

Daftar berikut adalah jumlah hari yang dibutuhkan untuk terapi pengobatan / control / mengurangi penyakit utama:
1. Tekanan darah tinggi (30 hari)
2. Asam lambung (10 hari)
3. Diabetes (30 hari)
4. Susah buang air besar/konstipasi (10 hari)
5. Kanker (180 hari)
6. Tuberculosis (90 hari)
7. Pasien arthritis disarankan untuk mengikuti terapi diatas ini hanya 3 hari pada minggu pertama dan dari minggu kedua dan seterusnya - setiap hari

Metode pengobatan ini tidak mempunyai efek samping, tetapi pada saat pelaksanaan pengobatan ini anda mungkin akan buang air beberapa kali.

Adalah lebih baik jika kita melanjutkan terapi ini dan menjadikan prosedur ini sebagai rutinitas kerja dalam kehidupan kita. Minum air dan tetap sehat dan aktif.


Hal ini masuk akal.... Orang Cina dan Jepang minum the hangat pada saat makan mereka ... bukan air dingin. Mungkin sudah waktunya kita mengadopsi kebiasaan minum mereka sewaktu makan !!!


Untuk yang suka minum air dingin, artikel ini mungkin berguna untuk anda. Adalah enak untuk minum minuman dingin setelah makan. Bagaimanapun, air dingin akan memadatkan minyak yang anda konsumsi. Ia akan memperlambat pencernaan.


Sekali "kotoran" ini bereaksi dengan asam, ia akan dipecah dan diserap oleh intestine lebih cepat daripada makanan padat. Ia akan berbaris dalam usus besar. Dengan cepat, ini akan berubah menjadi lemak dan menjadi pemicu kanker. Adalah sangat bagus untuk minum sup hangat ataupun air hangat setelah makan.


Pesan yang serius untuk serangan jantung:

· Wanita seharusnya tahu jika tidak semua simptom serangan jantung adalah sakit pada lengan kiri.
· Berhati-hatilah terhadap sakit yang sangat pada garis rahang
· Kamu mungkin tidak pernah merasakan sakit pertama pada dada selama serangan jantung
· Pusing dan keringat berlebihan merupakan simptom pada umumnya.
· 60% dari orang mengalami serangan jantung ketika mereka sedang tidur tetapi tidak bangun lagi.
· Sakit pada rahang dapat membangunkan anda dari tidur yang lelap. Mari berhati-hati dan sadar.

Makin banyak kita tahu, kesempatan bertahan hidup menjadi lebih besar

Seorang ahli jantung berkata jika semua orang yang mendapatkan email ini melanjutkan pengiriman kepada semua orang yang mereka kenal, anda akan bisa pastikan kita akan menyelamatkan setidaknya satu nyawa.

Mohon untuk menjadi teman yang terbaik dan kirim artikel ini kepada seluruh teman yang anda perduli.

jangan lupa Tuhan

Kekuatan didalam diri kita

Ada kekuatan di dalam cinta,
Orang yang sanggup memberikan cinta adalah orang yang kuat
Karena ia bisa mengalahkan keinginannya Untuk mementingkan diri sendiri.

Ada kekuatan dalam tawa kegembiraan,

Orang tertawa gembira adalah orang yang kuat Karena ia tidak pernah terlarut dengan tantangan dan cobaan

Ada kekuatan di dalam kedamaian diri

Orang yang dirinya penuh damai bahagia adalah orang yang kuat Karena ia tidak pernah tergoyahkan
Dan tidak mudah diombang-ambingkan.

Ada kekuatan di dalam kesabaran,

Orang yang sabar adalah orang yang kuat Karena ia sanggup menanggung segala sesuatu Dan ia tidak pernah merasa disakiti.

Ada kekuatan di dalam kemurahan,

Orang yang murah hati adalah orang yang kuat Karena ia tidak pernah menahan mulut dan tangannya
Untuk melakukan yang baik bagi sesamanya.

Ada kekuatan di dalam kebaikan,

Orang yang baik adalah orang yang kuat Karena ia bisa selalu mampu melakukan yang baik bagi semua orang

Ada kekuatan di dalam kesetiaan,

Orang yang setia adalah orang yang kuat Karena ia bisa mengalahkan nafsu dan keinginan pribadi
Dengan kesetiaannya kepada Allah dan sesama.

Ada kekuatan di dalam kelemahlembutan,

Orang yang lemah lembut adalah orang yang kuat Karena ia bisa menahan diri untuk tidak membalas dendam.

Ada kekuatan di dalam penguasaan diri,

Orang yang bisa menguasai diri adalah orang yang kuat Karena ia bisa mengendalikan segala nafsu keduniawian.

Sadarkah teman bahwa engkau juga memiliki cukup Kekuatan untuk mengatasi segala permasalahan dalam hidup ini?

Dimanapun, seberat dan serumit apapun juga.
Karena pencobaan tidak akan pernah dibiarkan melebihi kekuatan kita.

Kata kata dan sikap kita perlu untuk menunjang kebiasan kita.Ada kebiasan yang baik dan kebiasan yang buruk.Dimana kedua kebiasan ini dapat melemahkan kita dalam melihat karya Allah yang lebih tinggi dan dalam di setiap tujuan hidup manusia.Yang agung adalah memegang kehendak Tuhan dalam membangun kebiasan kebiasan kita.

Senin, 25 Agustus 2008

Orang Indonesia Suka ngamuk

Prof. DR. Sarlito Wirawan Sarwono

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Istilah yang berasal dari kata Melayu ini ada dalam kamus Bahasa Inggris (dieja: amuck). Artinya sama dengan dalam bahasa Indonesia: mengamuk. Dalam dunia kedokteran jiwa, amuk biasa terjadi pada penderita schizophrenia (awam: gila) yang akut, sehingga pasien itu terpaksa diikat di tempat tidur (kalau di desa: dipasung). Kalau yang ngamuk beramai-ramai, menurut versi Polri namanya rusuh massa dan mengatasinya dengan PHH (pasukan anti huru-hara).

Dalam dunia psikologi, amuk sebenarnya adalah hal yang biasa. Anak kecil pun bisa mengamuk, nangis dan menjerit-jerit sejadi-jadinya atau berguling-guling di lantai. Namanya: temper tantrum. Ibu-ibu juga bisa menangis, menjerit-jerit dan menjambaki rambutnya sendiri dan menyerang orang yang mau mendekatinya. Namanya: hysteria.Semuanya itu terjadi, biasanya kalau orang sudah frustrasi berat: anak minta mainan tidak diberi, atau isteri yang suaminya selingkuh.Tetapi amuk bukanlah sekedar agresif karena frustrasi. Orang mengamuk bisa karena alasan yang tidak jelas. Bahkan mungkin tanpa alasan sama sekali. Orang yang beberapa menit yang lalu masih baik-baik, ngobrol dengan teman-temannya di warung, bisa tiba-tiba melempari toko, membakar mobil yang liwat, bahkan membakar pencopet yang tertangkap. Padahal dia sama sekali tidak ada urusannya dengan toko atau mobil itu, dan ia pun tidak tahu apakah orang yang dibakarnya itu pencopet beneran atau bukan.Uniknya, istilah amuck dalam bahasa Inggris justru diadopsi dari bahasa Indonesia (dulu: Melayu). Padahal biasanya bahasa Indonesia-lah yang mengadopsi kata-kata dari bahasa Inggris. Jelas bahwa di mata orang Inggris (mungkin di jamannya Gubernur Jenderal Inggris Raffles) orang Indonesia amat-sangat suka mengamuk.Satu dua tahun terakhir ini, perkiraan orang Inggris bahwa bangsa Indonesia adalah tukang mengamuk sudah terbukti. Kita sebagai bangsa Indonesia, tentu akan heran: "Lho, bagaimana mungkin bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka mengamuk. Kita kan terkenal sebagai bangsa yang ramah-tamah dan berbudaya tinggi". Tetapi kenyataan tetap mengatakan bahwa orang Indonesia tukang ngamuk. Bukan hanya sekarang, tetapi sejak jaman dulu kala.

Ingat saja kisah-kisah dan hikayat-hikayat jaman dulu seperti Ken Arok, Ki Ageng Mangir, Hang Tuah dan si Malin Kundang yang isinya penuh dengki dan iri yang diakhiri dengan pembunuhan. Malah ibunya Malin Kundang rela menyumpahi anaknya yang durhaka menjadi batu. Tengok saja catatan sejarah tentang pembantaian orang Cina di Batavia di awal tahun 1900-an, kerusuhan rasial tahun 1963 di Jawa Barat, kerusuhan Jawa Tengah tahun 1980, rentetan amuk massa di Situbondo, Tasikmalaya, dan kota-kota lain di tahun 1996, peristiwa 12-13 Mei di Jakarta, dan kerusuhan-kerusuhan di Ambon dan Maluku Utara 1999 dan di tahun 2000 ini hampir setiap hari ada massa mengamuk di mana saja dan kapan saja. Sasarannya bisa macam-macam, dari lahan perkebunan sampai gedung DPR/DPRD, dari lokalisasi WTS sampai pos-polisi, dari orang terkenal sampai orang tak dikenal. Pokoknya di mana saja, apa saja dan siapa saja. Sebetulnya, sifat pengamuk, khususnya amuk massa, bukanlah khas Indonesia. Sekarang ini di Fiji, di Siera Leone, di Bosnia, di Palestina dan di banyak tempat lain, orang mengamuk hampir setiap hari. Kalau diurut ke sejarah amuk massa juga terjadi di Rusia ketika massa menjagal Tsar, di Perancis ketika massa memenggal kepala Maria Antoinette, di Beijing pada peristiwa Tien An Mien dan masih banyaaak lagi. Karena itu psikolog Perancis, Gustav Le Bon, yang hidup di akhir abad ke-19 sudah menciptakan teori tentang amuk massa yang konon dikendalikan oleh jiwa kolektif (collective mind) yang bersifat jauh lebih kekanak-kanakan, emosional, tidak memakai akal dan lebih agresif-destruktif ketimbang jiwa masing-masing individu (individual mind).Tetapi yang luar biasa pada bangsa Indonesia (sehingga istilah Inggris diadopsi dari bahasa Indonesia) adalah bahwa bangsa kita ini terkenal ramah dan baik hati, kok tiba-tiba bisa mengamuk. Lho! Ini kan luar biasa. Bagaimana mungkin?Jawaban pakar dan penggembira (termasuk pers) model sekarang adalah mungkin saja, karena selama 32 tahun kita dikekang tirani! Lho, kok 32 tahun? Padahal istilah amuk sudah ada sejak jauh sebelum era-nya Suharto (lagi-lagi kok Suharto yang disalahkan). Jadi tentunya ada jawaban lain.

Jawaban yang paling pesimistik adalah jawaban yang berdasarkan teorinya Lombrosso: orang yang terlahir jahat, selamanya akan jahat. Bangsa Indonesia dari sono-nya sudah pengamuk (dan pura-pura saja baik hati), sehingga sampai kapanpun akan pengamuk (bahkan ada yang menambahkan dengan bakat-bakat jelek lainnya: pemalas, pemboros, gila hormat dsb.). Bangsa yang seperti ini, tanpa provokator pun akan setiap saat bisa mengamuk, apalagi kalau dikompori oleh provokator.Jawaban yang lebih realistik dan optimistik adalah jawaban sosiologi, yaitu bahwa bangsa Indonesia masih terlalu banyak kelas bawahnya (kurang berpendidikan, pekerja kasar atau pengangguran, miskin) dan masih terlalu sedikit kelas menengah-atasnya (berpendidikan menengah ke atas, karyawan staf, pemimpin atau manajer, penghasilan jauh di atas UMR). Kelas bawah, kata sosiologi, memang cenderung kurang rasional, lebih emosional dan kurang paham hukum, sementara kelas menengah-atas lebih taat hukum, selain karena mereka lebih berpendidikan dan lebih rasional, merekapun membutuhkan system yang jelas dan keteraturan untuk bisa melaksanakan pekerjaan mereka sehari-hari. Menurut teori ini, jika bangsa Indonesia sudah mempunyai kelas menengah-atas maka dengan sendirinya bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang demokratis dan kerusuhan dengan sendirinya akan berkurang. Biar pun banyak provokator, bangsa yang seperti ini tetap akan aman dan stabil.

Masalahnya sekarang, untuk mencapai masyarakat yang mempunyai kelas menengah yang cukup banyak (kata Yuwono Sudarsono: minimum 30%), masih diperlukan waktu yang panjang (Amerika Serikat perlu lebih dari 200 tahun, Eropa lebih dari 1000 tahun). Sebelum kita sampai ke situ apa yang harus dilakukan? Kata Ebiet G. Ade: tanyakan pada rumput yang bergoyang.

Selasa, 05 Agustus 2008

Berfikir dan pikiran

Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan PIKIRAN itu? Serta membedakannya dengan hal-hal lain di luar pikiran. Pertanyaan ini sangat mendasar, dan telah menjadi bahan renungan manusia sejak ia mulai menyadari proses-proses batiniahnya. Jawabannya tidak mudah, karena sebagian besar didasarkan pada perenungan ke dalam diri sendiri (introspeksi). Di samping itu, jawabannya juga tidak lepas dari sistem konseptual (paradigma) yang mendasari ide-ide di dalamnya. Ditambah lagi kesimpangsiuran yang sering terjadi karena istilah-istilah yang sama sering digunakan dengan pengertian (definisi) yang berbeda-beda (berdasarkan paradigma mana yang dipakai).

Di sini akan disajikan bahasan mengenai 'pikiran' --atau lebih mendalam mengenai 'jiwa'-- dengan menggunakan definisi-definisi yang diterima dalam disiplin psikologi, filsafat (Barat), dan wacana keagamaan (Barat). Jiwa' (atau 'batin') dalam bahasa Inggris disebut mind. (rumah sakit jiwa = mental hospital; kesehatan jiwa = mental health) Jadi, apakah mind atau 'jiwa' ('batin') itu? Jiwa' atau 'batin' (mind) --menurut konsep Barat-- adalah kesatuan yang rumit dari daya-daya (faculties) yang terlibat dalam menyerap (perceiving), mengingat (remembering), mempertimbangkan (considering), menilai (evaluating) dan memutuskan (deciding). Jiwa' itu sendiri tidak dapat dilihat, diamati, atau diukur. 'Jiwa' dalam arti tertentu terlihat dalam kejadian-kejadian seperti pengindraan (sensations),penyerapan (perceptions), emosi (emotions), ingatan (memory), keinginan (desires), berbagai jenis penalaran (reasoning), dorongan (motives), pilihan (choices), sifat-sifat kepribadian (traits of personality), dan bawah-sadar (unconscious). Di dalam Encyclopaedia Britannica, 'jiwa' dibahas secara tersebar di dalam berbagai bab, yakni: secara filosofis dalam "Mind, Philosophy of"; secara ilmiah daya-daya jiwa (mental) dibahas dalam:
-
"Intelligence, Theory and Distribution of";
- "Learning, Animal";
- "Learning and Cognition, Human";
- "Memory";
- "Perception, Human";
- "Thought and Thought Processes".

Selain itu, konsep-konsep non-Barat tentang 'jiwa' dibahas dalam bab-bab tentang agama Timur yang bersangkutan (Hinduisme, Buddhisme, dsb). Sejauh 'jiwa' termanifestasi dalam fenomena yang dapat diamati, orang sering menganggap 'jiwa' adalah milik khas manusia. Namun, beberapa teori berpendapat bahwa 'jiwa' juga terdapat pada hewan-hewan lain selain manusia. Satu teori menganggap 'jiwa' sebagai sifat universal dari materi.Menurut suatu pandangan lain, mungkin ada 'jiwa-jiwa' yang lebih tinggi dari manusia (superhuman), atau ada "jiwa absolut" yang tunggal, suatu "kecerdasan transenden". Ada beberapa asumsi yang harus diambil untuk bisa membahas konsep 'jiwa':

(1) Pertama, asumsi tentang 'pikiran' (thought) atau 'berpikir' (thinking). Jika tidak ada bukti tentang 'pikiran' di dunia ini, maka 'jiwa' tidak punya arti. Kesadaran akan fakta ini sepanjang sejarah menyebabkan timbulnya berbagai teori tentang 'jiwa' yang beraneka ragam. Orang bisa berkilah, bahwa istilah-istilah seperti 'pikiran' atau 'berpikir', oleh karena ambiguitasnya, tidak dapat membantu merumuskan lingkup 'jiwa'. Namun, bagi hampir semua pengamat, 'berpikir' tampaknya lebih daripada sekadar menerima kesan-kesan (impressions) dari luar; yang
terakhir ini disebut 'pengindraan' (sensations).Ini diterima, baik oleh mereka yang berpendapat bahwa 'berpikir' adalah konsekuensi dari 'mengindra', maupun oleh mereka yang berpendapat bahwa 'pikiran' tidak tergantung pada 'indra'. Bagi kedua pihak, 'berpikir' adalah melampaui 'mengindra', baik sebagai elaborasi (perluasan, pendalaman) dari bahan-bahan 'indra', maupun sebagai pemahaman akan hal-hal yang sepenuhnya berada di luar jangkauan indra.

(2) Asumsi kedua yang tampaknya mendasari semua konsep 'jiwa' adalah asumsi tentang 'pengetahuan' (knowledge) atau 'tahu' (knowing). Ini bisa dipersoalkan, bahwa jika ada pengindraan tanpa pikiran, penilaian atau penalaran apa pun, setidak-tidaknya akan ada suatu bentuk pengetahuan yang rudimenter -- suatu kesadaran (consciousness atau awareness) akan sesuatu. Jika ini diterima, maka pembedaan antara kebenaran dan kepalsuan, dan perbedaan antara pengetahuan, kesalahan, dan ketidaktahuan, atau antara pengetahuan, kepercayaan, dan opini tidak berlaku bagi pengindraan tanpa pikiran. Setiap 'pengetahuan' yang melibatkan pembedaan-pembedaan ini tampaknya menyiratkan adanya 'jiwa' seperti juga menyiratkan adanya 'pikiran'. Ada implikasi lebih jauh dari 'jiwa', yakni adanya 'pengetahuan-diri' (self-knowledge). 'Pengindraan' mungkin adalah 'kesadaran' tentang suatu obyek, dan itu berarti suatu bentuk 'tahu'. Tetapi, orang tidak pernah melihat bahwa 'indra' dapat 'mengindra' atau 'menyadari' dirinya sendiri.

'Pikiran' tampaknya tidak hanya mampu 'merenungkan hal-hal di luar dirinya' (reflective),melainkan juga mampu 'merenungkan dirinya sendiri' (reflexive). merenungkan hakikat 'berpikir' itu sendiri, dan menyusun teori tentang 'jiwa' atau 'batin'. Kemampuan 'merenungkan diri sendiri' ini tampaknya juga merupakan unsur yang ada dalam semua konsep tentang 'jiwa'. Ini kadang-kadang disebut "the reflexivity of the intellect", "the reflexive power of the understanding", "the ability of the understanding to reflect upon its own acts", atau "self-consciousness". Di dalam suatu dunia tanpa 'self-consciousness' atau 'self-knowledge', mungkin tidak akan timbul konsep 'jiwa'.

(3) Asumsi ketiga adalah tentang 'tujuan' (purpose) atau 'niat' (intention). Ini berarti 'merencanakan suatu rangkaian tindakan dengan mengetahui lebih dulu (foreknowledge) tujuannya', atau 'bertindak dengan cara apa pun untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan dan dibayangkan lebih dulu.' (Fenomena 'keinginan' (desire) --tanpa pembatasan lebih lanjut-- itu
sendiri tidak menunjukkan adanya 'jiwa'. Menurut teori 'keinginan alamiah' (natural desire), misalnya, kecenderungan alamiah dari benda-benda yang tidak hidup (inanimate) atau tidak bisa mengindra (insensitive), tetap merupakan ekspresi dari keinginan. 'Tujuan' atau 'niat' di atas bukan dalam pengertian 'keinginan' seperti ini.)

Pada tingkat perilaku benda-benda hiduplah adanya 'tujuan' membutuhkan suatu faktor yang mengatasi 'indra', dan juga mengatasi sekadar 'gairah' (passions), yang menuntut pemuasan sesaat. Faktor itu, yang mengarahkan perilaku menuju suatu tujuan tertentu, kadang-kadang disebut 'daya kemauan' (the faculty of will), 'keinginan rasional' atau 'nafsu intelektual'. Kadang-kadang dianggap sebagai 'tindakan berkehendak' (the act of willing), yang bersama-sama dengan 'berpikir', merupakan dua kegiatan utama dari ‘jiwa'. Kadang-kadang 'bertujuan' itu sendiri dianggap sebagai intisari kejiwaan.

Ketiga asumsi di atas --pikiran, pengetahuan atau pengetahuan-diri, dan tujuan-- ada dalam semua teori tentang 'jiwa', bahkan teori tentang 'jiwa' itu harus dikembangkan lebih lanjut untuk dapat mencakup ketiga asumsi itu secara tuntas. Dari pengembangan ini muncullah konflik antara berbagai teori 'jiwa', yang mempersoalkan bagaimana struktur 'jiwa', apa bagian-bagiannya, apa yang tidak termasuk di dalamnya, dan menjadi bagian dari apa 'jiwa' itu; dan bukan itu saja. Namun, persamaan-persamaan di antara berbagai teori 'jiwa' itu memungkinkan
diajukannya pertanyaan-pertanyaan berikut:

Bagaimana 'jiwa' bekerja? Bagaimana 'jiwa' melaksanakan tugasnya? Apa saja kelebihan dan kekurangan 'jiwa'? Bagaimana hubungan 'jiwa' dengan 'materi', hubungan dengan organ-organ tubuh, hubungan dengan berbagai kondisi material, hubungan satu 'jiwa' dengan 'jiwa' lain? Apakah 'jiwa' sama-sama dimiliki oleh manusia dan binatang? Atau apakah 'jiwa' manusia berbeda tegas dengan 'jiwa' binatang? Adakah 'jiwa-jiwa' atau satu 'jiwa' yang berada terpisah dari manusia dan seluruh kehidupan jasmaniah?

Apakah batas-batas dari 'kecerdasan buatan' (artificial intelligence), yakni kemampuan sebuah mesin untuk melakukan fungsi-fungsi yang biasanya dikaitkan dengan 'jiwa'? Kejelasan dari pendirian yang dianut dalam perdebatan ini sedikit banyak tergantung pada konsep-konsep yang saling bertentangan tentang 'jiwa manusia', yang dari situ pertanyaan-pertanyaan di atas berkembang. Di sini, temuan-temuan di bidang teori pengetahuan (epistemologi), metafisika, logika, etika, dan filsafat agama semuanya relevan secara timbal-balik dengan filsafat 'jiwa'. Di lain pihak, kaitan timbal-balik ini juga terjadi dengan disiplin-disiplin empiris seperti ilmu syaraf,
psikologi, sosiologi dan sejarah.

Senin, 04 Agustus 2008

Lemah dan kuat.

Lemah dan kuat.
(II.Kor.12:7-10)

Beranikah kita mengaku kelemahan kita.Setuju atau tidak,atau lambat atau cepat pasti kelemahan kita nampak. Bagaimana jika kita menghapai kehidupan ini dan orang lain menunjukan kelemahan kita. Jawabannya tidak ada satu orangpun yang senang kalau kelemhanya ditunjukan. Sebab itu orang lalu membentengi diri dalam kelemahannya.Tapi Paulus, memnyatakan suatu yang baik kepada kita “ Jika aku lemah aku kuat”.Pertanyanya dimana kelemahan paulus yang justru menjadi kekuatannya.

1.Kebanggaan diri. (1)
Dia punya alasan untuk dapat membanggakan diri.Dalam ayat. 1-6 Paulus menunjukan alasan tersebut.Bahkan dia pernah sampai difirdaus dan tingkat surga yang ketiga.Tetapi justrus dia berkata dalam ayat pertama “ hal itu tidak ada faedahnya”(ayat.1).Lihat, justru dalam kelemahan dirinya( membanggakan diri) yang tidak bias terhindari.Kuasa Tuhan menjadi nyata.Paulus berkata tidak ada faedahnya untuk membanggakan diri.Teryata inilah dosa yang tersembunyi.

2.Menahan diri/mengekan diri.(6)
Kelemahan kita manusia adalah, jika apa yang menjadi milik kita dan kemampuan kita di ganggu maka kita merasa harga diri lemah hilang.Paulus berkata “aku dapat menahan diri”.Orang yang dapat memahan diri dari hal hal menjadi ancaman kelemahan kita maka dia adalah pahlawan.

3.Aku senang dan rela dalam kelemahan.(9)
Ini tidak berarti Paulus menjadi orang yang pisimis.Tetapi justru Paulus ingin mengalami kuasa Tuhan.Dengan kata lain kalau Kuasa Allah mau kita Alami kita musti menyerahkan semua kelemahan kita kepadaNya.Inilah bukti bahwa “aku senang dan rela dalam kelemahan”.Tidak protes Tuhan, atau mencari kelebihan diluarDia.

Aplikasi.
Sebagai orang percaya kita harus hati hati akan sifat kita yang senang akan pujian atas apa yang menjadi keberhasilan dalam hidup ini.Apakah ini salah.Memang kelihatanya tidak apa, tapi pada akhirnya kata Paulus “ tidak ada manfaat”.Justru akan menjadi sarana bagi lahirnya dosa yang lain.

Hotbah minggu.8/3/002.

Minggu, 03 Agustus 2008

Perilaku aneh pendengar khotbah

Ada banyak pemandangan menarik dari atas mimbar. Pengkhotbah yang berdiri di mimbar mempunyai posisi paling strategis untuk mengamati perilaku jemaat. Sepanjang beberapa tahun pelayanan sebagai pengkhotbah, saya menjumpai beberapa perilaku unik para pendengar khotbah. Para Pendengar khotbah dapat dibagi dalam beberapa tipe :

1. Pendengar Serius

Para pendengar serius ditandai dengan mata yang memelototi pengkhotbah, bergantian dengan memelototi buku catatannya. Dengan pena ditangan, mereka mencatat poin-poin khotbah. Para pendengar serius ini perlu diwaspadai karena mereka mengingat betul khotbah Anda, juga ilustrasi-ilustrasi Anda. Jangan coba-coba mengulang khotbah yang sama di hadapan mereka. Mereka akan menunjukkan bukti kemalasan persiapan Anda dengan segudang catatan khotbahnya, kalau Anda nekad mengulang khotbah yang sama. Kadangkala mereka juga membawa Alkitab yang ada penuntun studinya. Mereka akan langsung mengecek dan menentukan posisi teologis Anda dari khotbah yang mereka dengar. Seusai kebaktian, kadangkala mereka menyalami pengkhotbah dengan tersenyum sambil berkata," Oh ... jadi bapak penganut premillenium pretribulasi ya? Kalau Anda tidak paham dengan istilah barusan ini, berarti Anda bukan tipe pendengar sejenis ini. Posisi tempat duduk mereka di bagian tengah agak depan.

2. Pendengar Ngantukan

Para pendengar ngantukan ini ditandai dengan kepala yang berulangkali tertunduk. Sekilas sepertinya mengaminkan khotbah, tetapi jelas ada bedanya. Ketika mereka berulangkali tertunduk tidak jarang ada sedikit air liur yang mengalir lewat sudut bibir mereka. Ih ... rada jijay juga deh. Jangan tanyakan kepada mereka apa yang sudah Anda khotbahkan, bisa jadi mereka juga tidak ingat kalau lagi di gereja. Tempat favorit pendengar tipe ini adalah bagian pojok belakang. Pendengar tipe ini perlu diwaspadai mengingat bahaya kepala terbentur kursi di depannya, karena terlalu bersemangat menganggukkan kepala. Tipe ini adalah jenis orang yang mengalami mukjizat damai sejahtera di gereja. Tidak jarang mereka mengaku sulit tidur di rumah, tetapi begitu mendengarkan khotbah langsung zzz ....zzz .....

3. Pendengar Cerdas

Para pendengar tipe ini pasti mempunyai intelegensia di atas rata-rata, bahkan terbilang sangat cerdas. Buktinya mereka sanggup mendengarkan khotbah sambil baca warta, sambil mainan hape, atau sambil ngobrol dengan sebelahnya. Kemampuan melakukan beberapa aktivitas sekaligus ini sambil mendengarkan khotbah ini menunjukkan tingkat kecerdasan mereka. Karena mereka adalah orang-orang cerdas, maka mereka kesulitan untuk menaruh respek kepada orang yang tidak secerdas diri mereka, seperti misalnya pada sang pengkhotbah. Karena itu, jangan bertanya kepada mereka apa yang baru saja dikhotbahkan. Tips untuk menghadapi tipe ini sangat sederhana saja : sebagai pengkhotbah sambil menatap tajam mereka, Anda berkata dengan lantang," Ketika Tuhan berbicara saat ini, Iblis sibuk bermain hape, baca warta dan ngobrol sendiri." Coba aja kalau Anda cukup punya urapan untuk melakukan ini, tanpa membuat pendengar Anda sakit hati.

4. Pendengar Humoris

Tipe ini ditandai dengan kemampuan tertawa dengan cepat dan keras. Kehadiran mereka dibutuhkan untuk menyegarkan suasana. Tapi masalahnya, kadangkala saking cepatnya mereka tertawa, mereka tidak tahu apa yang ditertawakan. Anda yang berkhotbah pun bingung apanya yang lucu. Seringkali mereka memasang wajah cemberut, khususnya ketika Anda mulai berkhotbah tentang doktrin dengan istilah yang sulit-sulit. Bagi pendengar tipe ini, khotbah Anda dinilai bagus apabila Anda bisa menyaingi Eko Patrio, Thukul Arwana, atau Jojon. Posisi tempat duduk mereka sangat ditentukan reputasi pengkhotbah. Maksudnya kalau ada pengkhotbah yang punya reputasi tambahan sebagai pelawak, maka mereka akan duduk di depan.

5. Pendengar Asongan

Tas atau kantung pendengar tipe ini dipenuhi dengan beberapa jenis permen yang siap diasongkan ke pendengar lain, selama khotbah berlangsung. Bunyi-bunyi yang ada di sekitar mereka adalah bunyi plastik bungkus permen dibuka, kaleng permen kecil jatuh. Mereka juga seringkali bermain mata untuk menawarkan permennya ke pendengar yang lain. Kalau orang-orang di sekeliling mereka terganggu dengan bunyi-bunyi ini, mereka akan berdehem-dehem memberi kesan kalau tenggorokan mereka sakit dan membutuhkan permen untuk menenangkannya. Kriteris apakah khotbah Anda bagus dan menarik, bisa Anda lihat dari respons mereka. Ketika mereka tidak lagi mengasongkan permen atau sibuk membuka bungkus plastik permen, tetapi memandang Anda dengan kekaguman seperti seorang anak dibawa ke toko permen yang besar, maka Anda khotbah Anda cukup menarik baginya. Tempat duduk mereka ditandai dengan berterbarannya bungkus permen yang ditinggalkan sembarangan setelah kebaktian.Apakah Anda termasuk salah satu tipe di atas? Tidak? Adakah tipe-tipe unik lainnya? Pasti ada deh. Atau silakan Anda tambahkan sendiri di bagian comment di bawah tulisan ini. Lain kali disambung deh dengan perilaku aneh pengkhotbah di mimbar.

Sabtu, 02 Agustus 2008

God is not interested in your plans!


God Is Not Interested in Your Plans.

I believe the Western church is generally in the same condition as Martha. You know the truths about God's Word in your head, but you still like to run your own lives. Like Martha, many Christians cry out, "Lord, if you had just done things according to our plans, we would never have ended up in such a mess." Friend, you need to realize that God is not at all interested in your plans. He is only interested in His plans! So many churches and individual believers think they should make their own plans and strategies, then ask God to bless them. The almighty God is not our servant! He does not do what we tell Him to do. Many Christians need to climb down from the throne they have built for themselves, fall on their faces before God and do whatever the Master tells them to do.

Tulisan ini dikutip dari buku “ Living Water by Brother Yun”, yang merefleksikan sikap Martha yang berkata dalam Yoh.11:21 “ Tuhan, sekiranya Engkau ada disini, saudaraku tidak akan mati”. Martha punya pelening, saudaranya tidak akan mati tapi Tuhan punya maksud saudaranya musti mati dulu baru bangkit.Allah tidak tertarik dengan rencana dan kehendak kita,sebab apa yang kita pikirkan dan harapkan terlalu sempit dalam pandanganNya.Kadang kita kepengen cepat kaya,pintar,sukses, banyak jiwa bertambah di gereja.Kita kleam, bahwa ini kan bagus pasti Tuhan punya rencana.Memang pada akhirnya banyak orang yang bangga, sombong akan keberhasilan masa lalu dengan berkata “ dulu kami buat ini itu atau dengan kata lain kalau bukan saya pasti semuanya tidak ada”.Tuhan Tahu penyakit manusia yang egois ini.Ternyata cara Tuhan Lain.JalanNya lain dari apa yang kita harapkan.
Jadi yang penting disini adalah “ pertama tama datang sujud dihadapanNya untuk menantikan apa yang Tuhan perintahkan untuk dikerjakan”.Supaya kita bertobat dari cara cara kedagingan kita.

Your mission Starts where you are.


Your Mission Starts Where You Are

Sometimes we're tempted to think that our current position / job / situation is a barrier to our mission, but, in fact, it is where it starts. Paul said, "Each one should retain the place in life that the Lord assigned to him and to which God has called him." This doesn't mean that we should never change jobs or move, of course. It does mean that if my mission cannot start here, where I am, it cannot start at all.

Jumat, 01 Agustus 2008

Jesus wants to be your Best Friend

Jesus Wants to Be Your Best Friend.

Your faith may have grown stale and dry, but God wants streams of living water to flow from within you! He wants you to renew your first love and to walk in obedience to Him, realizing He is not only the God of the past and future, but the God of today. I encourage you to kneel down and pour out your heart before the Lord. Allow Him to set you free from your secret sins that have bound you and held you back in chains. If someone has wronged you and you have not forgiven them, now is the time to forgive them from your heart. It doesn't matter if people reject you and say you are worthless. All that matters is that Jesus loves you, and He wants to be your best friend.

Nama Nama Allah

Tak Kenal Maka Tak Sayang

Saya ingin mendalami nama nama Allah.Sebab lewat ini kita akan betul betul cinta dan mau lebih berkorban bagiNya.Dalam Alkitab secara Khusus perjanjian lama adalah Fondasi dari pada pengenalan akan Allah yang benar dan monoteisme.Dengan kata lain kita berhutang pada dunia Ibrani yang dipakai Tuhan untuk membangun konsep Monoteisme bagi manusia.Untuk mendalami ini maka kita akan coba bahas tiga belas nama yang dipakai dalam Perjanjian Lama.
Langkah awal kita perlu tahu dulu bahwa ada tiga kata besar dalam bahasa Ibarani yang dipakai untuk Menyatakan atau mentercemahkan kata Allah yaitu EL atau Elohim, Adonai, dan Yahweh. Dari ketiga kata inilah maka lahirlah seruan atau panggilan kepada Allah dalam kurang lebih tigabelas nama dalam Perjajian lama.

Yang menarik ketiga kata ini dipakai sebagai termenologi bagi nama Allah.Bagaimana dapat memahami ini, ada analogi yang dipakai dalam kehidupan kita sehari hari tentang nama, Yaitu ; First name, ada Last name, dan ada Call name ( nama panggilan). Nah, Elohim adalah sebutan bagi Allah yang umum atau First name, sedangkan Yahweh adalah Last name ( suatu penggilan yang tertentu/ special), sedangkan Adonai adalah Call name atau nama panggilan, nama yang dianggap akrap dalam pergaulan( Misalnya nama saya Zacharias saya dipanggil caka /zach).Dengan demikian pengenalan akan Allah sejak semula adalah karena “Allah ingin memperkenalkan diriNya bagi ciptanNya”, jadi kita hanya dapat mengenal Allah sejauh Dia menyatakan diriNya.Karena Dia sudah memperkenalkan namanya maka kita dapat mengenalnya dengan baik.

1.Elohim ( Powerful God)

Inilah nama yang pertama tama disebut dalam Alkitab.Dalam Kej.1:1” Pada mulanya Allah( Elohim)…”. Kata Elohim: berasal dari kata El artinya” kekutan( Power)”.Ditulis dalam bentuk jamak.Para ahli Perjanjian Lama menyatakan bahwa bentuk jamak ini menyatakan dua hal.pertama untuk menyatakan “ketritungalan Allah”, tapi yang kedua bentuk jamak untuk menyatakan suatu gagasan yang lebih luas atau besar.Tak kunjung habis, kelimpahan, tak terhingga.Kalau dilihat secara khusus dalam kitab kejadian maka gagasan yang kedua lebih menonjol dari pada yang pertama.Secara “powerful/luar biasa itu dia menyatakan dirinya.Secara istimewa Musa diberikan wahyu untuk melihat kebelakang hal hal yang pertama (Genesis= ingat kata genekologi=ilmu tentang kandungan).Artinya pada waktu dunia dalam kandungan Allah dalam kekekalan Musa di izinkan Tuhan untuk menulis apa saja yang ,Ia kerjakan sehingga kelak kita akan mengenalNya dengan baik dalam dunia yang fana dengan mata yang terbatas.

Allah menciptakan.(Kej.1:1)
Petama tama Dia menyatakan posisinya.Sebagai pencipta Ia bukan ciptaan.Artinya Dia tidak boleh dibuat atau diciptakan oleh ciptaan apapun dan dalam bentuk apapun, maka dari sini kita kenal istilah KHALIK bagi Dia.Sebab itu dalam sepuluh ukum Tuhan maka hal ini dinyatakan sebagai hal yang pertama, alasannya karena Dia adalah Khalik dan manusia adalah ciptaan.

Allah Roh Adanya.(Kej.1:2)
Baru hal yang kedua Dia menyatakan hakekat diriNya.Dan posisi keberadaanNya dalam dunia Roh. Yang tak terhingga, yang tidak dapat ditemukan dan dijangkau secara material.Sebaliknya secara spiritual, maka manusia disiapkan instrument rohani untuk bergaul dan interaksi dengan Dia.Disinilah peran iman yang Allah taruh dalam hati manusia ( sola fide) hanya oleh iman kita dapat berkenan pada Allah.

Allah berbicara(Berfirman). (Kej.1:3)
Inilah bagian yang sangat penting bahwa Allah adalah yang bersabda.Yang menunjukan bahwa semua apa yang disampaikan pasti akan digenapi.Dengan demikan Dia adalah Allah yang dapat dipercaya.

Allah Melihat.(Kej.1:4)
Dialah pribadi yang Maha Tahu. Karena Dia dapat melihat menumbusi demensi manusia.Dia tidak buta sebab itu Alkitab berkata Allah adalah terang. Artinya Dia dapat dihadapanNya semua transparan.

Allah memisahkan.(Kej.1:4b)
Disini kita lihat salah satu sifat Allah sebagai hakim.Karena itu Alkitab berkata menghakimi adalah hakKu.Karena ketika Dia menjatuhkan hukuman pasti dengan segala kebenaran yang tidak pernah salah.

Allah Menamai.(Kej.1:5)
Allah adalah pribadi yang tidak mendua.Terang adalah terang dan gelap adalah gelap.Sangat objektif,artinya dia Maha Teratur/tertip.

Allah Menaruh.( Kej.1:17)
Allah adalah pribadi yang yang tidak pernah Salah atau maha benar.Apa yang Dia taruh adalah kekal sifatnya.Berarti semua yang Allah kerjakan Dia juga menjaganya.

Allah Menilai.( Kej.1:21)
Setiap apa yang kita nilai pada akhirnya kita ingin mendapatkan suatu kepastian.Dikatakan bahwa “ sungguh amat baik”.Allah adalah pribadi yang Maha Suci. Sehingga Dia selalu kagum akan nilai nilai yang kekal.Sehingga Alkitab berkata tanpa kesucian kita tidak berkenan dihadapan Allah.

Allah memberkati.( Kej.1;22)
Memberkati lawannya mengutuk.Artinya Allah adalah Maha pengampun.Petrus pernah diminta untuk mengampuni sebanyak tujuh puluh kali tujuh kali.Inilah nilai dari pada memberkati. Artinya tidak pernah menghitung kesalahan orang tetapi mengutamakan tanggung jawab kita.

Allah berkomunikasi/bersektu.(Kej.1:26)
Sejak semula Dasar dari sifat Allah adalah Maha Kasih.Kasih biasa terjadi kalau ada objeknya. Karena itu dalam ayat ini dipakai kata “KITA” artinya sejak semula Dia selalu menyalurkan Kasih.Karena ada Kasih maka kuminikasih menjadi utama.Dan persekutuan/ kerukunan adalah menjadi perwujudan kehidupanNya.

Allah memberi.(Kej.1:29)
Allah bukan pribadi yang kikir atau hidup untuk diri sendiri. Dia penuh belas kasihan.Karena bagi Dia Kasih Agape yaitu Kasih yang memberi, dan tidak pernah menuntut.Jadi memberi adalah bukan karena ingin mendapatkan sesuatu, tetapi memberi adalah merupakan sifatnya yang tidak berpusat pada diri sendiri. Pada puncaknya Dia memberi DiriNya sendiri yaitu Anaknya Yesus Kristus.

Allah menyatakan diri/ image.(Kej.1:27).
Puncaknya , Allah adalah Allah yang beringkarnasi, atau Allah yang tidak membuat diriNya mistery, memang tidak berarti Allah itu juga pribadi yang gamblang dan mudah dimengerti atau gampangan.Dengan kata lain Dia memiliki sifat Maha Hadir.Dengan demikian kalau Allah menjadi manusia adalah hal yang biasa dan yang berbahaya kalau manusia ingin menjadi Allah.