Jumat, 03 Oktober 2008

Cari apa dengan Mata

Hati hati gunakan matamu
Hati-hati gunakan matamu
Allah Bapa di surga melihat ke bawah
Hati-hati gunakan matamu

Demikian teks sebuah lagu Sekolah Minggu yang saya kira sampai sekarang masih sering dinyanyikan di banyak gereja. Saya tidak pernah ikut Sekolah Minggu (karena baru bertobat terima Kristus saat remaja), tapi saya bayangkan anak-anak Sekolah Minggu yang lucu dan lugu itu pasti tidak pernah berpikir bahwa teks lagu tersebut menjadi sangat relevan dan penting bagi mereka saat mereka dewasa. Karena jika kita tidak hati-hati menggunakan mata kita, kita bisa masuk neraka!

Yesus dalam kotbahNya di bukit bersabda "Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka" (Matius 5:27-30)

Ada tiga hal yang mengemuka dalam sabda Tuhan kita tersebut:

1. Berzinah dalam hati sama dengan Perzinahan
Yesus menyetarakan dengan tindakan zinah secara fisik dengan perzinahan dalam hati, yaitu perzinahan yang kita lakukan saat kita memandangi seorang wanita dengan hawa nafsu. Terjemahan ESV adalah sbb: But I say to you that everyone who looks at a woman with lustful intent has already committed adultery with her in his heart. Tentu ini tidak berarti kita tidak boleh melihat wanita yang penampilannya menarik, anggun, cantik. Mengagumi ciptaan Allah yang satu ini bukanlah dosa, Itu menjadi dosa apabila saat kita memandang dia, kita:
- Menstimulasi pikiran kita untuk melakukan hal-hal yang tidak senonoh dengan dia
- Berimajinasi untuk melakukan aktivitas seksual bersama dengan dia
- Menelanjangi dia dengan pandangan mata kita

Dan ini berlaku baik bagi para PRIA khususnya tetapi juga wanita!

Memang sih cobaan pria itu biasanya datang lewat mata (no question about that!), sementara wanita datang lewat sentuhan dan emosi, tapi tidak berarti mata tidak menjadi pintu masuk dosa bagi wanita. Ingat istri Potifar yang mabuk kepayang melihat elok paras Yusuf. Dalam Kitab Kejadian 39:7, dicatat demikian: "Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku." Itulah LUST. "Memandang dengan berahi"

Mengumbar mata dengan hawa nafsu adalah titik awal menuju perzinahan, sama halnya kemarahan yang penuh kebencian menjadi titik awal dari pembunuhan. Dan Yesus yang melihat hati tidak membedakan antara zinah fisik dan zinah hati. Keduanya serius, dan berakibat neraka.

2. Berzinah dalam hati membawa kita ke neraka
Kita hidup di dunia dimana seks menjadi salah satu komoditas yang paling laku di dunia dan simbol-simbolnya mudah ditemukan dimana-mana, mulai dari pornografi Internet "just a mouse click away" sampai katalog department store yang mengandalkan pria dan wanita dengan pakaian gaya minimalis untuk mendongkrak penjualan pakaian dalam. Dalam konteks yang sedemikian, berzinah dalam hati menjadi sesuatu yang sangat remeh. "Dikit-dikit khan boleh" seringkali menjadi justifikasi kita.

Apalagi kalau kita sudah aktif melayani Tuhan dan memegang peran yang penting di gereja (Pendeta, Majelis, Guru Sekolah Minggu dst), mudah sekali untuk terjebak berpikir begini "Lo, aku khan udah rohani, jadi lirik kiri dan kanan cuci mata sambil berfantasi dikit toh wajar sebagai pria. Khan aku tahu batas!" Atau kita adalah seorang yang berada di garis depan berjuang bagi Climate Change, mengorbankan banyak waktu, tenaga, pikiran, uang demi menyelamatkan bumi yang kita tinggali ini, lalu semua aktivitas yang "BESAR DAN PENTING" ini membuat kita merasa "Ahh... kalau cuma lihat majalah Playboy atau lihat website yang 'gitu-gituan' khan ga ada salahnya."

Ketika Yesus berkata "jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka", Ia sedang menegaskan bahwa dosa zinah dalam hati melalui mata kita ini adalah soal surga dan neraka. Konsekuensi dosa tersebut 1000x lebih serius dibanding konsekuensi masalah Climate Change. Kok bisa? Well, climate change mungkin dapat meluluhlantakkan bumi ini dalam 50 tahun ke depan, namun yang punah adalah hanya tubuh kita.

Yesus berkata "Janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Aku akan menunjukkan kepadamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah DIA, yang setelah membunuh, mempunya kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka” (Luke 12:4-5).

Pandangan yang Salah Kaprah ttg Keselamatan
Jika hawa nafsu kita mendatangkan hukuman neraka, apakah itu berarti keselamatan jiwa saya akan hilang saat saya melakukan dosa tersebut? Kita sering berpikir bahwa jika kita sudah menerima Kristus, maka pernyataan-pernyataan Yesus seperti dalam area ini tidak berlaku lagi kepada kita. Ini ajaran berbahaya yang dapat menyesatkan kita ke neraka tanpa kita sadari.

Keselamatan jiwa kita memang didasarkan atas karya Kristus Yesus yang final di atas kayu salib, yang melalui iman kita terima sehingga apa yang dicapai Kristus sebagai korban penebus dosa itu ditransfer kepada kita. Samasekali tidak ada usaha manusia didalamnya.

Kita diselamatkan melalui iman (Sola Fide), namun iman yang menyelamatkan itu tidak sendirian. Inilah salah satu motto reformasi. Iman yang menyelamatkan itu adalah iman yang melawan hawa nafsu seksual. Jika kita mengaku telah berada dalam Kristus, namun kita tidak pernah berperang dan berjuang melawan dosa, kita PASTI belum memiliki iman yang menyelamatkan. Ada banyak sekali ayat-ayat firman Tuhan yang mensaksikan kebenaran ini, dan jika kita cuek, kita akan menanggung akibatnya. Bagai berjalan di atas escalator menuju neraka tanpa kita bahkan menyadarinya sama sekali. Mari kita perhatikan beberapa:

Kolose 3:5-6 "Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat… semuaya itu mendatangkan murka Allah."

Galatia 5:19-21 "Perbuatan daging telah nyata: yaitu percabulan, kecemaran, hawa nafsu, … Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu – seperti yang telah kubuat dahulu – bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah"

1 Korintus 6:10 "Janganlah sesat! Orang cabul… tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah."

Ibrani 12:1 "Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan KEJARLAH KEKUDUSAN, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat TUHAN"

Jika Anda tidak pernah punya keinginan untuk berperang melawan dosa, Anda sedang menuju neraka.

3. Mematikan Dosa Perzinahan di Hati
Bagaimana kita dapat mematikan dosa hawa nafsu seksual ini? Yesus memberitahu kita strategi mengalahkan dosa ini: "Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka" (Matius 5:28-30)

Yesus tidak berkata, "tutup matamu" atau "hentikan langkah kakimu", tetapi "cungkillah matamu" dan "penggallah tanganmu". Tentu ini tidak berarti harafiah. Ada seorang bapa gereja bernama Origen dari Alexandria yang menginterpretasikan ayat tsb dengan literal, lalu mengebiri dirinya sendiri agar tidak lagi terpengaruh oleh pencobaan seksual yg maha dashyat itu (dia lupa bahwa organ seksual manusia yang paling ampuh bukan alat kelamin, tetapi otak manusia...). Arti dari strategi Yesus ini adalah bahwa kita harus mengambil tindakan yang tegas, serius, drastis, urgen untuk membuang segala sesuatu yang dapat membawa kita jatuh ke dalam dosa perzinahan hati ini.

Sama seperti orang yang rela tangannya diamputasi daripada mati karena sel-sel kanker yang ia derita menjalar ke seluruh tubuhnya, maka Yesus berkata kita harus mau dan siap kehilangan apapun yang membuat kita tidak taat kepada Allah, berdosa terhadap Allah (John Calvin). Sikap kita harus seperti orang yang buta-tuli dan lumpuh, tanpa mata melihat hal-hal yang dapat merangsang hawa nafsu seksual kita, dan tanpa kaki-tangan untuk dapat pergi ke night club, diskotik, dan pesta-pesta dan tempat/acara lain yang dapat membuat kita jatuh dalam dosa lust.

Catatan: Terkadang pesta pernikahan dan sweet 17th birthday party menjadi ajang dimana banyak pria jatuh ke dalan dosa ini ditengah wanita-wanita yang karena ingin tampil menawan nan mempesona memakai gaun pesta yang bergaya minimalis. Demikian juga acara-acara dalam pesta nikah dan ultah tersebut seringkali sarat dengan nuansa seksual. Hati-hati "just for fun" bisa berubah menjadi "just to hell"

Puritan William Gurnal mengingatkan kita untuk senantiasa menjadi orang bijak: “What lust is so sweet or profitable that is worth burning in hell for?” Masalahnya kita sering lupa soal neraka saat sedang terbuai dengan tipuan manis si Iblis "Ahhh...sedikit aja kan boleh. Kamu khan sudah banyak berjasa, jadi wajarlah rileks dikit menikmati waktu santaimu. Semua orang toh sering melakukannya. Lagian, siapa sih yang akan tahu?" Rayuan Setan ini maut karena ia sudah berpengalaman ribuan tahun menghancurkan orang Kristen, dan ia tidak akan buang-buang waktu saat menyerang kita karena ia langsung menuju ke titik kelemahan kita.

Itu sebab John Owen menulis bahwa indwelling sin ini menjadi sangat rumit karena musuh kita terbesar tidak berada di luar kita, tetapi di dalam diri kita. Dan Owen mengajak setiap anak Tuhan untuk selalu berperang mematikan dosa, atau kita yang akan dimatikan oleh dosa. Be killing sin or it will be killing you!

Berikut strategi praktis "mencungkil mata dan memenggal tangan" dalam konteks kita yang dapat membuat kita terhindar api neraka yang tak pernah padam itu. Beberapa tips tersebut saya terapkan dalam kehidupan saya sehari-hari dan meski tidak 100% saya berhasil (karena saya masih terbut dari darah daging - bukan malaikat - dan penuh kelemahan), beberapa tips tsb membantu saya saat Iblis melancarkan serangannya:

1. Berkata "NO!" dalam 5 detik pertama pencobaan itu datang. Usir segala pikiran jahat dan mesum didalam nama Yesus.

2. Kutip ayat-ayat Alkitab yang menolong kita untuk bertahan dalam kesucian, dan bahkan untuk menyerang Iblis. Yang saya suka pakai misalnya:

"Barangsiapa menjadi milik Kristus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya (Gal 5:24)";

"'Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik (Amsal 15:3);

"Hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus (1 Pet 1:15-16)."

Semua ini memerlukan disiplin menghafal ayat (sebuah disiplin yang saya pernah miliki ketika dulu pernah KTB dgn staf Navigators di US, dan sekarang sudah karatan, perlu diperbarui...)

3. Menyanyikan lagu-lagu hymn saat merasa rentan terhadap pencobaan. Misal:

Turn your eyes upon Jesus,
Look full in His wonderful face,
And the things of earth will grow strangely dim,
In the light of His glory and grace"

Onward, Christian soldiers, Marching as to war,
With the cross of Jesus Going on before!
Christ, the royal Master, Leads against the foe;
Forward into battle See His banners go!
Onward Christian soldiers, marching as to war,
With the cross of Jesus going on before
.


4. Memiliki teman akuntabilitas yang kepadanya kita mengakui dosa kita untuk menjaga nurani kita bersih, yang dapat mendukung kita dalam doa saat kita lemah, yang dapat kita telpon kapanpun juga (24 jam per hari, 7 hari seminggu) saat detik-detik kita dicobai.

5. Bila kita addicted thd pornografi di internet, mungkin perlu menghentikan subscription internet kita dari ISP. Atau meng-install software yg dapat memberi laporan kepada sahabat akuntabilitas kita. Misal software bernama Covenant Eyes.

6. Bila sedang santai dan sendirian, menjadi ekstra berhati-hati untuk tidak meng-ekspose diri terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan hawa nafsu seksual (TV, majalah, internet, etc.). Kalau tidak tahan, lebih baik jangan pernah sendirian. Dan jangan pernah nganggur tanpa gawe (ingat Daud jatuh berzinah dgn Batsyeba saat ia nganggur berleha-leha di saat seharusnya ia berada di medan perang).

7. Berdoalah untuk memiliki appetite dan kerinduan terhadap Yesus, ini hal yang krusial yang sering luput dari perhatian kita. Saya banyak belajar dari Owen tentang prinsip ini. Ia menulis: Be sure to get an interest in Christ - if you intend to mortify sin without it, it will never be done.Selama kita berpikir bahwa kebahagiaan kita akan bertambah dengan kita berbuat dosa tersebut, kita tidak akan pernah menang terhadap dosa. Dan selama kita tidak melihat bahwa Kristus itu jauh lebih mulia, lebih indah, lebih berharga daripada semua kenikmatan palsu yang ditawarkan Setan, kita tidak akan pernah mematikan dosa.

DOA:
"Bapa disurga, ampuni hamba-Mu, bila anggota tubuh hamba tak lain adalah alat berbuat dosa,mata, kaki, tangan, mulut, yang semuanya seharusnya menjadi alat kebenaran untuk kemuliaan-Mu

Tolong hamba-Mu belajar seperti Ayub yang pernah membuat perjanjian dengan matanya,untuk tidak memandang dengan penuh hasrat dosa seorang wanita
Tolong hamba-Mu untuk tidak melangkahkan kaki menuju tempat-tempat yang mengundang dosa.Tolong hamba-Mu untuk tidak menggerakkan tangan melakukan aktivitas dosa, online maupun offline. Dan kuatkan hamba-Mu untuk berkata 'TIDAK' terhadap semua itu.Singkapkan kedegilan hati hamba-Mu tuk dapat menyelami keindahan-Mu Yesus yang tiada tara.Pulihkan kebutaan mata hamba-Mu tuk dapat memandang kemuliaan-Mu.Bangkitkan kerinduan jiwa hamba-Mu tuk dapat mengecap dan melihat betapa baiknya Engkau Tuhan.Puaskan dahaga hamba-Mu dengan diri-Mu sendiri ya Tuhan Yesus sehingga.manisnya tipuan dosa menjadi hambar bagi hamba
sedapnya godaan Iblis menjadi tawar bagi hamba.Amin" .